Rabu, 11 April 2012

Raja yang Bijaksana


Dulu ada seorang gubernur yang baik dan sangat taat dalam beribadah. Suatu saat dia berencana untuk memperbaiki dan memperluas area sebuah mesjid di daerahnnya itu. Tapi sayang, rencana tersebut terhambat  gara-gara ada sebuah rumah orang yahudi di area pembangunan mesjid. Akhirnya sang gubernur meminta orang yahudi tersebut supaya pindah rumah.Berbagai cara pun di lakukan , tapi orang yahudi tersebut bersi keras tidak mau pindah meski telah tawarin dengan uang yang besar.

Setelah semua tawarannya di tolak gubernur itu pun berkata kepada orang yahudi tersebut "Kalau kamu tidak mau pindah maka saya akan memaksamu untuk pindah dan menggusur tempat tinggalmu". Mendengar perkataan tersebut, orang yahudi itu langsung marah "Bukannkah anda seorang khalifah(pemimpin)?Bukankah seorang khalifah harus berlaku adill?jika anda terus memaksaku maka aku akan melaporkann anda ke raja". "silahkan!" Ujar sang gubernur karena dia yakin bahwa sang raja akan mendukungnya.

Tidak butuh waktu yang singkat untuk menemui sang raja itu, harus butuh beberapa hari unttuk sampai ke kediaman sang raja. Tapi semua itu tidak menghalangi niat orang yahudi tersebut untuk menemui raja dan mencari keadilan.

Ketika sesampainnya di sana orang yahudi tersebut ditanya oleh penjaga istana "Hendak menemui siapa engkau?dan dari mana engkau datang?". "Aku datang dari negri yang sangat jauh dan ingin bertemu sang raja untuk mencari keadilan. Dimanakah aku bisa menemui beliau?" jawab orang yahudi. "Silahkan anda pergi ke mesjid di sana ada sebuah pohon kurma. Di sanalah engkau dapat mengadu dan menceritakan semua masalahmu."

Tanpa basa-basi lagi orang yahudi tersebut pergi ketempat yang di maksud sambil membayangkan bahwa sang raja sedang duduk di sebuah taman yang sangat indah dan hidup enak serta mewah, berbeda dengan dirinya yang hidup sengsara dan harus berjalan beberapa hari demi mencari sebuah keadilan.

Tak lama kemudian orang yahudi itu merasa senang karena dia melihat sebuah mesjid dan dia akan segera bertemu dengan sang raja. Tapi setelah sampai, orang yahudi tersebut langsung sedih karena dia tidak melihat taman yang indah dan singgasana  yang mewah, disana dia hanya melihat seseorang yang berbadan kekar yang sedah tidur di atas pelapah kurma yang sudah kering. Dia menyangka bahwa penjaga istana tersebut membohonginnya. Dengan perasaan was-was dia memaksakan pergi menemui orang yang berbadan kekar itu dan berkata "Apakah engkau tahu dimana aku bisa menemui sang raja". Orang kekar tersebut menjawab "Anda sudah menemui raja itu!". Dengan nada yang agak meledek orang yahudi itu berkata "Anda jangan bercanda?"."Aku adalah seorang raja dan aku tidak bercanda. jika anda bener ingin di tolong turuti perintahku" Jawab raja dengan tegas

Akhirnya dengan setengah tak percaya orang yahudi itu menceritakan maksud dan tujuannya. Setelah selesai berbicara, raja tersebut berkata "silahkan anda pergi dan carilah sebuah tulang. jika sudah ketemu anda boleh datang lagi ke sini". Dengan perasaan yang sangat kesal dia mencari sebuah tulang sambil berkata "akhh...  Raja macam apa dia itu?saya sudah datang jauh-jauh dan menceritakan semuanya, dia malah menyuruhku untuk mencari sebuah tulang"

Setelah dia menemukan tulang dan balik lagi untuk menemui sang raja, lengkap sudah penderitaannya karena sang raja hanya menggoreskan garis lurus di tulang itu dengan sebuah pedang dan menyuruh orang yahudi itu untuk pulang kembali dan menberikan tulang tersebut kepada gubernur yang akan menggusur rumahnya tersebut.


"Sialan....jauh-jauh pergi malah disuruh nyari tulang setelah itu di suruh pulang. Apa maksudnya semua ini?" dengan nada yang amat kesal sambil berjalan menuju tempat gubernur itu tinggal.

Setelah menempuh perjalanan yang sangat jauh akhirnya dia bisa menemui gubernur itu kembali dan menyerahkan tulang pemberian dari sang raja. Di sanalah puncak keanehan orang yahudi tersebut, tiba-tiba setelah tulang tersebut diterima oleh gubernur, dia langsung menggigil ketakutan bahkan menangis. Dengan sangat penasaran orang yahudi itu bertanya "Wahai khalifah(sebutan bagi gubernur/pemimpin), apa maksud dari semua ini?saya melaporkan kelakuan anda kepada raja tetapi raja malah menyuruh saya memberikan tulang ii kepada anda, setelah anda menerimanya tiba-tiba anda ketakutan dan menangis?tolong beri tahu apa yang terjadi!". Kemudian sang gubernur pun menjelaskan bahwa arti tulang tersebut adalah "Aku sebagai pemimpin harus berbuatl adil dan berbutlah baik/lurus(ini makna dari garis lurus pada tulang). Jika kamu tidak bisa berbuat adil maka pedangku ini  yang akan meluruskannmu(ini makna goresan dengan pedang)".

Keadilan itu tidak memandang kesiapa dan dimana!

0 komentar:

Posting Komentar