Selamat Datang di Blog BQS

Masa Kecil = Masa Jaya (kepastian) Waktu besar = Masa Suram (pilihan)

AiR

Hiduplah seperti air yang selalu sampai tujuan tanpa tersesat

Berusaha

Allah maha pemberi rezeki tapi Ia tidak melmparkan makanan ke rumah semut

KehidupaN

Masa Depan >= Masa sekarang (harapan) Masa Sekarang = Masa Depan (Kepastian) Tentukanlah masa depanmu dari sekrang....

MakaM

Peristirahatan mu adalah kuburan mu

Jumat, 14 Desember 2012

ADSI (Analisis Desain Sistem Informasi)

Teknik BPA, BPI dan BPR


BPA(Business Process Automation)
1.       Problem Analysis.
Adalah cara langsung requirment analysis. Problem analysis artinya bertanya kepada user dan managers untuk melakukan identifikasi problem dengan sistem yang sekarang sudah ada dan menjelaskan penyelesaian permasalahan yang terjadi didalam sistem. Hampir semua pengguna sistem memiliki ide bagaimana perbaikan dilakukan. Perbaikan proses dari problem analysis biasanya sedikit dan bersifat incremental. Jenis pebaikan ini biasanya efektif untuk memperbaiki efisiensi sistem. Tetapi basanya monetary benefits yang diperoleh tidak besar. Yang jelas adalah perbaikan dari sistem yang sudah ada.
2.       Root Cause Analys.
Problem analysis bekerja berdasarkan asumsi yang bisa saja valid atau tidak valid. Umumnya orang selalu membuat kesimpulan sebelum melakukan pemikiran mengenai sebab dan akibat . Biasanya kesimpulan atau tindakan yang akan dilakukan adalah mengobati gejala bukan akar permasalahannya. Didalam dunia nyata permasalahn  untuk perbaikan proses adalah dengan menggunakan root cause. Pemecahan bisa jadi mengobati gejala, bisa juga akar permasalahan. , tetapi yang jelas tanpa analisa yang mendalam akan sulit untuk memecahkan permasalahan dan menentukan mana yang gejala dan mana yang akar permasalahan. Root cause analysis berfokus pada masalah bukan pada pemecahan masalah.

BPI(Business Process Improvement)
1.       Duration Analysis memerlukan pembelajaran secara detail proses yang dilakukan didalam sistem yang sekarang berjalan. Analisis dimulai dengan melihat waktu yang diperlukan secara rata-rata untuk melakukan business process guna menghasilkan output tertentu. Lalu menghitung waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap pekerjaan/bagian proses didalam business sehari-hari. Waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu bagian pekerjaan kemudian ditotal. Selanjutnya akan diketahui persentase dari pekerjaan tersebut secara keseluruhan. Dari perbandingan akan dapat dicari permasalahannya dimana. Karena total dari masing-masing subproses bisa jadi lebih kecil dari waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Permasalahan ini terjadi karena :
·         Fragmentasi sub-process tidak baik.
·         Process integration/parrarelization.

2.       Activity-Based Costing sama dengan analisa biaya dari setiap sub aktifitas. Jika ternyata biaya untuk menyelesaikan pekerjaan lebih besar dari biaya untuk melaksanakan seluruh sub proses maka proses tidak dikelola dengan baik.
3.       Informal Benchmarking. Benchmarking artinya membandingkan bagaimana organisasi lain melakukan business process agar organisasi dapat bekerja dengan lebih baik. Benchmarking tujuannya adalah agar dapat memperkenalkan idea bahwa karyawan dapat bekerja dengan lebih baik dengan cara yang baru yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan. Informal Benchmarking adalah istilah dimana karyawan perusahaan berkunjung sebagai customer untuk perusahaan lain. Misalkan membuat web site untuk universitas, maka team akan melihat web site bermacam-macam universitas untuk membandingkan apa yang dilakukan.

BPR (Business Process Reenginering )
BPR artinya merubah cara bagaimana organisasi beroperasi, yaitu merubah cara bagaimana menjalankan business dan membuat perubahan besar karena adanya ide dan teknologi yang baru. Adapun tehnik yang digunakan didalam BPR adalah :
1.       Outcome Analysis yang berfocus pada pemahaman dari produk yang memberikan nilai yang lebih baik kepada customer.
2.       Technology Analysis yang tujuannya adalah untuk menerapkan bagaimana analis dan manager untuk membuat list/daftar teknologi apa saja yang akan dibuat atau dimanfaatkan, untuk selanjutnya menentukan apa yang akan diterapkan didalam business process.
3.       Activity Elimination. Activity elimination adalah menghilangkan aktifitas yang kurang produktif dan menggantikannya dengan aktifitas yang produktif.