Kehilangan dan Group Jenius
PART I
"Krsuk..krsek..krusuk....plaak ..plaak" begitulah ketika aku masuk ke sebuah warung sepi untuk mencari sepasang sandal yang kemudian aku lempar sandal itu ke lantai
untuk di cocokan dengan kakiku. Dengan penuh konsentrasi dan kewaspadaan tingkat tinggi aku mencari satu demi satu sandal yang bertumpuk di warung itu. Akhirnya dengan melalui penyeleksian yang sangat ketat dan menegangkan
aku menemukan sandal yang lumayan agak bagus. Meskipun modelnya jadul tapi sandal itu memiliki warna yang sama dengan warna favoritku #alay y..hehe
Setelah berhasil mendapatkan sandal itu, tanpa berpikir panjang lagi aku langsung berlari dengan sekuat tenaga sambil berteriak "Mah.... minta sandalnya y ..!"
yah, memang benar warung itu milik ibu ku. Ibu yang sangat baik dan g pernah mengeluh tentang sikapku yang agak aneh, nyebelin dan bandel ini tapi aku masih waras ko..hehe
Kembali lagi ke TKP
Dihari itu tanpaknya ada yang aneh dengan ibu ku, beliau tidak menjawab permintaanku. Tapi g apalah yang penting aku berhasil mendapatkan sandal baru dan bagus..hehe
ada pribahasa yang mengatakan "Barang orang tua adalah barang anaknya juga, tapi barang anak bukan barang orang tua".. hmm, hmm, hmm, pribahasa yang menyesatkan..so, jangan pernah mengamalkannya y..hehe
Meskipun g menjawab tapi aku yakin ibuku merestui dan menyetujui kalo aku mengambil sandal baru lagi yang kesekian kalinya.. hahaha maklumlah sendalku kadang sering rusak akibat hobiku yang g kesampean(maen bola),,
Meskipun sudah merusak banyak sendal dan cendra parah (lecet sedikit..ckckck) tapi tetap aja aku g pernah bisa maen bola..bahkan timnas pun g pernah melirik ku...hah..sungguh menyedihkan y,,,pengorbanan tanpa arti
[wah, kenapa ngaler kidul gini ya ceritanya..tapi g apalah...kita lanjut ceritanya...haha]
Beberapa jam kemudian aku langsung berpamitan kepada ibuku untuk mencari ilmu ke bandung, tentunya tidak ketinggalan dengan sandalku yang baru itu.. Dengan penuh rasa bangga dan percaya diri aku langsung menggas motorku setelah selesai berpamitan dengan kedua orang tuaku
Sesampainya di bandung seperti yang aku bayangkan sebelumnya banyak di antara teman-temanku dan ade-adeku (terutama) yang mengomentari sendalku ini..
aku juga kadang keharanan.. mang apa yang istimewa dengan sandalku sehingga mengalahkan pemilik sendal itu..ckckck
Jujur aku bangga dengan sendal itu, bukan karena dia selalu dapet simpati teman-teman tapi karena dia sandal yang paling rajin ibadahnya di bandingkan pemiliknya sendiri..mengapa tidak? ketika mendengar adzan kadang aku berlari dari asrama menuju masjid
tapi setelah ku lihat sendal itu g ada di tempatnya, pas aku lihat di halaman mejid alangkah kagetnya diriku karena dia sudah ada di sana. Begitupun ketika aku mau ngaji, sandal itu selalu ada di depan tempat pengajian
yang lebih aku banggakan lagi ketika sekitar pukul 4.30 pagi aku berencana untuk pergi ke air, pas aku mau memakai sendal sungguh dia tidak berada di tempatnya
ternyata dia sedang berada di halaman mesji..Padahal hari masih terlalu pagi untuk sebuah sandal tapi dia sudah sudah di mesjid..sungguh keren dan hebat sendalku itu
Mungkin karena kebanggaan itulah aku tidak pernah menegur sendalku itu,aku selalu membiarkannya dia pergi duluan sampai akhirnya kini dia telah meninggalkan diriku untuk selamanya,,,hicks2x
#tanda2 akan mencari sandal pengganti lagi ni..hehehe
#bersambung..cerita yang g penting sebenernya
PART I
"Krsuk..krsek..krusuk....plaak
untuk di cocokan dengan kakiku. Dengan penuh konsentrasi dan kewaspadaan tingkat tinggi aku mencari satu demi satu sandal yang bertumpuk di warung itu. Akhirnya dengan melalui penyeleksian yang sangat ketat dan menegangkan
aku menemukan sandal yang lumayan agak bagus. Meskipun modelnya jadul tapi sandal itu memiliki warna yang sama dengan warna favoritku #alay y..hehe
Setelah berhasil mendapatkan sandal itu, tanpa berpikir panjang lagi aku langsung berlari dengan sekuat tenaga sambil berteriak "Mah.... minta sandalnya y ..!"
yah, memang benar warung itu milik ibu ku. Ibu yang sangat baik dan g pernah mengeluh tentang sikapku yang agak aneh, nyebelin dan bandel ini tapi aku masih waras ko..hehe
Kembali lagi ke TKP
Dihari itu tanpaknya ada yang aneh dengan ibu ku, beliau tidak menjawab permintaanku. Tapi g apalah yang penting aku berhasil mendapatkan sandal baru dan bagus..hehe
ada pribahasa yang mengatakan "Barang orang tua adalah barang anaknya juga, tapi barang anak bukan barang orang tua".. hmm, hmm, hmm, pribahasa yang menyesatkan..so, jangan pernah mengamalkannya y..hehe
Meskipun g menjawab tapi aku yakin ibuku merestui dan menyetujui kalo aku mengambil sandal baru lagi yang kesekian kalinya.. hahaha maklumlah sendalku kadang sering rusak akibat hobiku yang g kesampean(maen bola),,
Meskipun sudah merusak banyak sendal dan cendra parah (lecet sedikit..ckckck) tapi tetap aja aku g pernah bisa maen bola..bahkan timnas pun g pernah melirik ku...hah..sungguh menyedihkan y,,,pengorbanan tanpa arti
[wah, kenapa ngaler kidul gini ya ceritanya..tapi g apalah...kita lanjut ceritanya...haha]
Beberapa jam kemudian aku langsung berpamitan kepada ibuku untuk mencari ilmu ke bandung, tentunya tidak ketinggalan dengan sandalku yang baru itu.. Dengan penuh rasa bangga dan percaya diri aku langsung menggas motorku setelah selesai berpamitan dengan kedua orang tuaku
Sesampainya di bandung seperti yang aku bayangkan sebelumnya banyak di antara teman-temanku dan ade-adeku (terutama) yang mengomentari sendalku ini..
aku juga kadang keharanan.. mang apa yang istimewa dengan sandalku sehingga mengalahkan pemilik sendal itu..ckckck
Jujur aku bangga dengan sendal itu, bukan karena dia selalu dapet simpati teman-teman tapi karena dia sandal yang paling rajin ibadahnya di bandingkan pemiliknya sendiri..mengapa tidak? ketika mendengar adzan kadang aku berlari dari asrama menuju masjid
tapi setelah ku lihat sendal itu g ada di tempatnya, pas aku lihat di halaman mejid alangkah kagetnya diriku karena dia sudah ada di sana. Begitupun ketika aku mau ngaji, sandal itu selalu ada di depan tempat pengajian
yang lebih aku banggakan lagi ketika sekitar pukul 4.30 pagi aku berencana untuk pergi ke air, pas aku mau memakai sendal sungguh dia tidak berada di tempatnya
ternyata dia sedang berada di halaman mesji..Padahal hari masih terlalu pagi untuk sebuah sandal tapi dia sudah sudah di mesjid..sungguh keren dan hebat sendalku itu
Mungkin karena kebanggaan itulah aku tidak pernah menegur sendalku itu,aku selalu membiarkannya dia pergi duluan sampai akhirnya kini dia telah meninggalkan diriku untuk selamanya,,,hicks2x
#tanda2 akan mencari sandal pengganti lagi ni..hehehe
#bersambung..cerita yang g penting sebenernya