Hal
pertama yang harus kita lakukan ketika akan menjadi seorang peneliti adalah
memilih masalah dan mendifinisikan masalah itu sendiri supaya kita bisa berada
dalam jalur penelitian. Kedua hal ini sangatlah penting sebab jika kita tidak
bisa melakukannya maka memungkinkan penelitian yang akan dilakukan mengalami
kesulitan yang banyak bahkan menghasilkan teori yang salah kaprah.
Contohnya seorang dokter yang dituntut
untuk bisa memperkirakan tentang penyakit seseorang(mendefinisikan masalah)
sebelum pasiennya di diagnosis untuk mengetahui penyakitnya. Jika dokter itu
salah dalam meneliti gejala penyakit pasien maka perkiraan penyakit pasien yang
di unkapkan dokter akan berbeda dengan hasi diagnosis.
Seorang
peneliti haruslah tahu dan paham tentang penelitiannya. Setidaknya dia punya
bekal (terori) dasar supaya nantinya dia mempunyai gambaran tentang apa yang
harus dilakukan. Sebenarnya ketika kita melakukan
penelitian pastilah ada kesulitan baik
secara teori atau praktek ketika sedang melakukan penelitian itulah yang
disebut masalah penelitan. Adapun kriteria penelitian yang mempunyai masalah jika :
1. Ada
individu atau kelompok yang memiliki beberapa kesulitan atau masalah tentang
apa yang harus dilkakukan.
2. Mempunyai
lebih dari dua cara untuk mencapai tujuan penelitian.
3. Harus
ada beberapa tujuan yang akan dicapai.
4. Jika
kita mengalami keraguan dalam memilih solusi atau alternatif dan apabila terjadi seperti itu pertimbangkanlah
efesiensinya.
Dengan demikian tugas
seorang peneliti tidaklah gampang, akan banyak faktor yang membuat problem tersendiri
dalam sebuah penelitan sehingga membuat masalah penelitan semakin banyak dan
komplek. Untuk itu, seorang peneliti haruslah pandai dalam membaca situasi dan
kondisi supaya bisa mengambil suatu tindakan yang efesien demi mempermudah
langkahnya untuk mencapai tujuan penelitian.
Belajar dan Meneliti seperti halnya ditektif yang jika salah dalam mengambil kepuutsan maka akan berakibat FATAL
1.
Memilih Masalah
Tentunya kita harus
cermat dalam memilih masalah karena jika kita teledor maka bukan teori atau
solusi yang kita hasilkan tapi malah membuat masalah semakin komplek. Dalam
pemilihan masalah kita haruslah mencari sendiri dan menemukan solusi sendiri
tentunya melalui metode keilmuan. Selain itu kita harus bisa menyesuaikan dan
bekerjasama dengan masalah yang kita hadapi dalam artian kita harus bisa terjun
kelapangan dan memperdalam masalah apa saja yang mungkin terjadi dari mulai
masalah besar sampai masalah kecil.
Seperti yang tadi
disebutkan bahwa dalam memilih masalah tidak boleh asal melaikan harus ada
beberapa aspek yang kita perhatikan supaya penelitian kita lakukan tidak
membosankan dan kitapun merasa senang sehingga akan membangun etos kerja yang
baik. Adapun aspek yang harus kita pahami adalah :
a) Subjek
yang berlebihan tidak boleh karena jika kita pilih subjek yang seperti itu akan
menghasilkan teori yang tidak jelas selain sulit dalam penelitiannya juga.
b) Subjek
harulah jelas (tidak kontroversial).
c) Masalah
terlalu sempit atau tidak jelas. Masalah seperti ini hanya akan mempersulit
kita dalam mengembangkan penelitan.
d) Subjek
harus layak dan bersifat umum. Jika kita mengambil masalah yang bersifat umum
dalam artian masalah kehidupan sehari-hari yang selalu ditemui dan masih layak
untuk diteliti maka akan itu akan menghasikan sesuatu yang bermanfaat karena
bersifat penelitian terapan. Selain itu kita juga akan mudah dalam mencari
literatur ataupun referensi yang berkaitan dengan masalah yang sedang teliti
baik itudengan mencari buku ataupun betanya kepada ahlinya.
e) Nilai
penelitan, pemilihan, pelatihan, biaya dan waktu penelitian haruslah
dipertimbangkan juga. Sebelum memutuskan masalah yang akan diteliti ada
beberapa pertanyaan yang harus kita jawab, yaitu :
Apa lata belakang melakukan penelitian?
Apakah kita mampu menanggung biaya penelitan?
Apakah dengan kerjasama kita bisa
menyelsaikan penelitan?
f) Harus
adanya studi penelitian terlebih dahulu untuk mempertimbangkan kelayakan
penelitan yang akan kita lakukan.
2.
Perlunya Mendifiniskan Masalah
Pendifinisian masalah merupakan suatu
yang penting yang harus dilakukan secara benar karena dengan itu kita bisa
mencari data yang sesuai dengan masalah yang kita ambil sehingga akan
memudahkan penelitian. Pertanyaan-pertanyaan
seperti: Apa data yang harus dikumpulkan? Bagaimana karakteristik dari data
yang relevan dan perlu dipelajari? Hubungan apa saja untuk harus dipahami?
Teknik apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan penelitian? Dan pertanyaan
lain itu akan bisa membantu kita dalam mendifinisikan masalah. Jadi langkah ini
merupakan prasyarat yang harus ditempuh sebelum melakukan penelitian.
3.
Teknik yang Terlibat dalam Mendifinisikan Masalah
Dengan Pendifinisian
Masalah yang benar maka kita akan mengetahui batasan-batasan masalah sehingga
kita akan tahu materi apa saja yang harus kita pelajari. Untuk mendifinisikan
masalah kita bisa melaui pendekatan biasa yang telah kita pelajari tadi yaitu
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Akan tetapi metode pendekatan biasa
biasanya menghasilkan definisi yang masih umum sehingga masih menyulitkan peneliti
dalam perumusan masalah. Pendefinisan masalah harus dilakukan secara sestematis
dan tidak boleh buru-buru supaya tidak mengakibatkan masalah dikemudian hari.
Berikut adalah teknik
yang digunakan dalam mendifinisikan masalah :
a)
Pernyataan
masalah secara umum
Artinya peneliti harus bisa mendifinisikan masalah secara umum
sebelum ia kemudian menambah wawasannya
lagi dengan cara observasi ataupun survei lapangan sehingga tidak hanya
mendapakan teori saja tapi bisa juga merasakannya. Setelah data dirasakan cukup
maka persempit lagi definisi masalahnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya ambiguitas.
b)
Memahami sifat masalah
Mengetahui dan memahami sifat, asal usul
dan tujuan masalah harus dilakukan peneliti dengan cara menanyakan ataupun
berdiskusi kepada orang yang pernah meniliti hal yang sama sehingga bisa
menentukan poin-poin mana saja yang harus diteliti dan di fahami.
c)
Mencari literatur yang relevan
Mencari literature juga penting
dilakukan hal ini supaya kita tahu dan bisa menyesuaikan antara konsep terori
dengan yang terjadi dilapangan. Jadi seorang peneliti juga harus memliki banyak
wawasan (teori) supaya ketika terjun kelapangan dia tahu apa yang harus
dilakukan.
d)
Mengembangkan ide melalui diskusi
Diskusi merupakan salah satu cara yang sangat
efesien dalam memecahkan masalah karena kita bisa bertanya kepada orang yang
lebih ahli tentang problemtika yang terjadi dilapangan. Biasaya komentar,usulan
dan saran orang yang lebih berpengalaman akan menghasilkan sesuatu yang sangat
berharga bagi peniliti yang akan membantunya dilapangan. Sebaiknya diskusi ini
tidak hanya dilakukan dalam pendefinisian masalah saja tetapi dalam semua tahap
penelitian.
e)
Mengulang masalah penelitian
Meri-view
dan memahami data yang telah terkumpul ini sangat diperlukan sebelum
mendifiniksikan masalah sehingga peneliti bisa menyesuaikan antara teori,
praktek, diskusi. Dari sanalah kita bisa mendifinisikan masalah yang baik efesien
dan spesifik sehingga dapat menjadi operasional layak dan dapat membantu dalam
pengembangan hipotesis kerja.
Selain
apa yang telah disebutkan di atas, poin-poin berikut ini juga harus
diperhatikan ketika mendefinisikan masalah penelitian:
a) Istilah
kata-kata atau frasa dalam laporan harus
jelas.
b) Asumsi
dasar atau postulat (jika ada) yang berkaitan dengan masalah penelitian harus
dinyatakan dengan jelas.
c) Pernyataan
sesuai dengan nilai penyelidikan (yaitu, kriteria untuk pemilihan masalah)
harus disediakan.
d) Kesesuaian
periode waktu dan sumber data yang tersedia juga harus dipertimbangkan oleh
peneliti dalam mendefinisikan masalah.
e) Ruang
lingkup penyelidikan atau batas-batas di mana masalah yang akan dipelajari
harus disebutkan secara eksplisit dalam mendefinisikan masalah penelitian
4.
Ilustrasi
Ilustrasi bisa juga dilakukan juga
dengan analogi atau membandingkan suatu kejadian dengan kejadian yang lainnya.
Tentunya jika kita mendifinikan masalah dengan pengilustrasianakan menimbulkan
berbagai persepsi yang berbeda karena nilai ambiguitasnya sangat tinggi tapi
hal ini bisa di atasi, salah satunya dengan diskusi yang bisa mempersempit
pendifinisian masalah.
5.
Kesimpulan
Kesimpulannya
adalah tugas mendefinisikan masalah penelitian harus mengikuti pola-sekuensial
yang masalahnya dinyatakan secara umum, kemudian mempersempitnya dengan tujuan
menghiilangkan ambiguitas , berpikir dan memikirkan kembali hasil proses dalam
formulasi yang lebih spesifik dari masalah yang realistis sehingga menghasilkan
pendifinisian maslaah yang efesien.
0 komentar:
Posting Komentar