Selasa, 25 September 2012

MASALAH PENELITIAN ~ Meodologi Penelitian



Hal pertama yang harus kita lakukan ketika akan menjadi seorang peneliti adalah memilih masalah dan mendifinisikan masalah itu sendiri supaya kita bisa berada dalam jalur penelitian. Kedua hal ini sangatlah penting sebab jika kita tidak bisa melakukannya maka memungkinkan penelitian yang akan dilakukan mengalami kesulitan yang banyak bahkan menghasilkan teori yang salah kaprah. Contohnya  seorang dokter yang dituntut untuk bisa memperkirakan tentang penyakit seseorang(mendefinisikan masalah) sebelum pasiennya di diagnosis untuk mengetahui penyakitnya. Jika dokter itu salah dalam meneliti gejala penyakit pasien maka perkiraan penyakit pasien yang di unkapkan dokter akan berbeda dengan hasi diagnosis.
Seorang peneliti haruslah tahu dan paham tentang penelitiannya. Setidaknya dia punya bekal (terori) dasar supaya nantinya dia mempunyai gambaran tentang apa yang harus dilakukan. Sebenarnya ketika  kita melakukan penelitian pastilah ada  kesulitan baik secara teori atau praktek ketika sedang melakukan penelitian itulah yang disebut masalah penelitan.  Adapun kriteria  penelitian yang mempunyai masalah jika :
1.   Ada individu atau kelompok yang memiliki beberapa kesulitan atau masalah tentang apa yang harus dilkakukan.
2.      Mempunyai lebih dari dua cara untuk mencapai tujuan penelitian.
3.      Harus ada beberapa tujuan yang akan dicapai.
4.  Jika kita mengalami keraguan dalam memilih solusi atau alternatif dan apabila  terjadi seperti itu pertimbangkanlah efesiensinya.
Dengan demikian tugas seorang peneliti tidaklah gampang, akan banyak faktor yang membuat problem tersendiri dalam sebuah penelitan sehingga membuat masalah penelitan semakin banyak dan komplek. Untuk itu, seorang peneliti haruslah pandai dalam membaca situasi dan kondisi supaya bisa mengambil suatu tindakan yang efesien demi mempermudah langkahnya untuk mencapai tujuan penelitian.
Belajar dan Meneliti seperti halnya ditektif yang jika salah dalam mengambil kepuutsan maka akan berakibat FATAL

1.     Memilih Masalah

Tentunya kita harus cermat dalam memilih masalah karena jika kita teledor maka bukan teori atau solusi yang kita hasilkan tapi malah membuat masalah semakin komplek. Dalam pemilihan masalah kita haruslah mencari sendiri dan menemukan solusi sendiri tentunya melalui metode keilmuan. Selain itu kita harus bisa menyesuaikan dan bekerjasama dengan masalah yang kita hadapi dalam artian kita harus bisa terjun kelapangan dan memperdalam masalah apa saja yang mungkin terjadi dari mulai masalah besar sampai masalah kecil.
Seperti yang tadi disebutkan bahwa dalam memilih masalah tidak boleh asal melaikan harus ada beberapa aspek yang kita perhatikan supaya penelitian kita lakukan tidak membosankan dan kitapun merasa senang sehingga akan membangun etos kerja yang baik. Adapun aspek yang harus kita pahami adalah :
a)      Subjek yang berlebihan tidak boleh karena jika kita pilih subjek yang seperti itu akan menghasilkan teori yang tidak jelas selain sulit dalam penelitiannya juga.
b)      Subjek harulah jelas (tidak kontroversial).
c)   Masalah terlalu sempit atau tidak jelas. Masalah seperti ini hanya akan mempersulit kita dalam mengembangkan penelitan.
d)    Subjek harus layak dan bersifat umum. Jika kita mengambil masalah yang bersifat umum dalam artian masalah kehidupan sehari-hari yang selalu ditemui dan masih layak untuk diteliti maka akan itu akan menghasikan sesuatu yang bermanfaat karena bersifat penelitian terapan. Selain itu kita juga akan mudah dalam mencari literatur ataupun referensi yang berkaitan dengan masalah yang sedang teliti baik itudengan mencari buku ataupun betanya kepada ahlinya.
e)   Nilai penelitan, pemilihan, pelatihan, biaya dan waktu penelitian haruslah dipertimbangkan juga. Sebelum memutuskan masalah yang akan diteliti ada beberapa pertanyaan yang harus kita jawab, yaitu :
*      Apa lata belakang melakukan penelitian?
*      Apakah kita mampu menanggung biaya penelitan?
*      Apakah dengan kerjasama kita bisa menyelsaikan penelitan?
f)    Harus adanya studi penelitian terlebih dahulu untuk mempertimbangkan kelayakan penelitan yang akan kita lakukan.

2.     Perlunya Mendifiniskan Masalah
Pendifinisian masalah merupakan suatu yang penting yang harus dilakukan secara benar karena dengan itu kita bisa mencari data yang sesuai dengan masalah yang kita ambil sehingga akan memudahkan penelitian. Pertanyaan-pertanyaan seperti: Apa data yang harus dikumpulkan? Bagaimana karakteristik dari data yang relevan dan perlu dipelajari? Hubungan apa saja untuk harus dipahami? Teknik apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan penelitian? Dan pertanyaan lain itu akan bisa membantu kita dalam mendifinisikan masalah. Jadi langkah ini merupakan prasyarat yang harus ditempuh sebelum melakukan penelitian.   

3.     Teknik yang Terlibat dalam Mendifinisikan Masalah
Dengan Pendifinisian Masalah yang benar maka kita akan mengetahui batasan-batasan masalah sehingga kita akan tahu materi apa saja yang harus kita pelajari. Untuk mendifinisikan masalah kita bisa melaui pendekatan biasa yang telah kita pelajari tadi yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Akan tetapi metode pendekatan biasa biasanya menghasilkan definisi yang masih umum sehingga masih menyulitkan peneliti dalam perumusan masalah. Pendefinisan masalah harus dilakukan secara sestematis dan tidak boleh buru-buru supaya tidak mengakibatkan masalah dikemudian hari.
Berikut adalah teknik yang digunakan dalam mendifinisikan masalah :
a)      Pernyataan masalah secara umum
Artinya peneliti harus  bisa mendifinisikan masalah secara umum sebelum ia  kemudian menambah wawasannya lagi dengan cara observasi ataupun survei lapangan sehingga tidak hanya mendapakan teori saja tapi bisa juga merasakannya. Setelah data dirasakan cukup maka persempit lagi definisi masalahnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya ambiguitas.
b)     Memahami sifat masalah
Mengetahui dan memahami sifat, asal usul dan tujuan masalah harus dilakukan peneliti dengan cara menanyakan ataupun berdiskusi kepada orang yang pernah meniliti hal yang sama sehingga bisa menentukan poin-poin mana saja yang harus diteliti dan di fahami.
c)     Mencari literatur yang relevan
Mencari literature juga penting dilakukan hal ini supaya kita tahu dan bisa menyesuaikan antara konsep terori dengan yang terjadi dilapangan. Jadi seorang peneliti juga harus memliki banyak wawasan (teori) supaya ketika terjun kelapangan dia tahu apa yang harus dilakukan.
d)     Mengembangkan ide melalui diskusi
Diskusi merupakan salah satu cara yang sangat efesien dalam memecahkan masalah karena kita bisa bertanya kepada orang yang lebih ahli tentang problemtika yang terjadi dilapangan. Biasaya komentar,usulan dan saran orang yang lebih berpengalaman akan menghasilkan sesuatu yang sangat berharga bagi peniliti yang akan membantunya dilapangan. Sebaiknya diskusi ini tidak hanya dilakukan dalam pendefinisian masalah saja tetapi dalam semua tahap penelitian.
e)     Mengulang masalah penelitian
Meri-view dan memahami data yang telah terkumpul ini sangat diperlukan sebelum mendifiniksikan masalah sehingga peneliti bisa menyesuaikan antara teori, praktek, diskusi. Dari sanalah kita bisa mendifinisikan masalah yang baik efesien dan spesifik sehingga dapat menjadi operasional layak dan dapat membantu dalam pengembangan hipotesis kerja.
Selain apa yang telah disebutkan di atas, poin-poin berikut ini juga harus diperhatikan ketika mendefinisikan masalah penelitian:
a)      Istilah kata-kata atau frasa dalam laporan  harus jelas.
b)      Asumsi dasar atau postulat (jika ada) yang berkaitan dengan masalah penelitian harus dinyatakan dengan jelas.
c)   Pernyataan sesuai dengan nilai penyelidikan (yaitu, kriteria untuk pemilihan masalah) harus disediakan.
d)     Kesesuaian periode waktu dan sumber data yang tersedia juga harus dipertimbangkan oleh peneliti dalam mendefinisikan masalah.
e)      Ruang lingkup penyelidikan atau batas-batas di mana masalah yang akan dipelajari harus disebutkan secara eksplisit dalam mendefinisikan masalah penelitian

4.     Ilustrasi
Ilustrasi bisa juga dilakukan juga dengan analogi atau membandingkan suatu kejadian dengan kejadian yang lainnya. Tentunya jika kita mendifinikan masalah dengan pengilustrasianakan menimbulkan berbagai persepsi yang berbeda karena nilai ambiguitasnya sangat tinggi tapi hal ini bisa di atasi, salah satunya dengan diskusi yang bisa mempersempit pendifinisian masalah.

5.     Kesimpulan
Kesimpulannya adalah tugas mendefinisikan masalah penelitian harus mengikuti pola-sekuensial yang masalahnya dinyatakan secara umum, kemudian mempersempitnya dengan tujuan menghiilangkan ambiguitas , berpikir dan memikirkan kembali hasil proses dalam formulasi yang lebih spesifik dari masalah yang realistis sehingga menghasilkan pendifinisian maslaah yang efesien.

0 komentar:

Posting Komentar